Perbandingan Penafsiran Hasbi Ash-Shiddieqy Dan Ahmad Musthafa Al-Marâghî Terhadap Surat Al-Thalâq
Keywords:
Perbandingan, Tafsir, Hasbi ash-Shiddieqy, Ahmad Musthafa al-Marâghî, Surat al-Thalaq.Abstract
Pokok penelitian ini ialah bagaimana Perbandingan Penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy dan Ahmad Musthafa al-Marâghî terhadap Surat al-Thalâq? Fokus masalah penelitian ini adalah; 1) Bagaimana penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy dalam Tafsîr an-Nuur dan Ahmad Musthafa al-Marâghî dalam Tafsîr al-Marâghî terhadap Surat al-Thalâq? 2) Bagaimana persamaan dan perbedaan penafsiran Hasbi ash-Shiddieqy dan Ahmad Musthafa al-Marâghî terhadap Surat al-Thalâq? Penelitian ini berbentuk studi kepustakaan (library research). Metode yang digunakan adalah metode tafsir maudhû’i (tematik) dan metode tafsir muqâran (perbandingan). Untuk menganalisis data digunakan pendekatan ilmu tafsir, content analysis, dan hermeneutika. Sumber primer penelitian ini adalah Tafsîr an-Nuur karya Hasbi ash-Shiddieqy dan Tafsir al-Marâghî karya Ahmad Musthafa al-Marâghî. Sumber sekundernya berupa kitab-kitab yang berhubungan dengan tafsir dan ilmu tafsir. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa Tafsîr an-Nuur menjelaskan talak terbagi tiga (sunnah, bid’ah, dan bukan sunnah/ bid’ah), suami wajib memberikan tempat tinggal dan nafkah kepada isteri saat ‘iddah, wajib menghadirkan saksi saat rujuk dan sunnah saat talak, sedangkan al-Maraghi menjelaskan hal yang sama dengan Hasbi, hanya saja al-Maraghi lebih luas, sehingga terkesan Hasbi meringkas Tafsir al-Maraghi. Persamaan Hasbi dan al-Marâghî terlihat dari segi isi penafsiran dari setiap ayat dalam surat al-Thalâq. Perbedaan hanya terlihat pada saat al-Marâghî memberikan penjelasan kata-kata sulit dan penjelasan umum sedangkan Hasbi tidak.


